Hidup
dan perjuangan
Hidup yang
indah adalah harapan yang selalu di impikan oleh semua manusia yang ada di muka
bumi ini, yang ingin bahagia, tentram, damai dan menikmati hidup dengan bersuka
cita tanpa ada yang membebani dan mengganggu dalam kehidupan sehari-hari,
begitulah juga kehidupan yang diharapakan oleh Adi, seorang remaja yang baru
lulus dari sebuah sekolah Menegah Atas (SMA), yang memcoba untuk bangkit dari
keterpurukan yang melanda daerahnya atau kampungnya, Adi ini adalah Anak bungsu
dari empat bersaudara ayahnya bernama Abdul Rasyid dan ibunya bernama Acce, Adi
tinggal di sebuah desa yang baru mekar, yang terletak di sebuah perairan sungai
sesayap yang menghubungkan kota Tarakan denga Kabupaten lainnya di wilayah
Kalimantan Utara, sekarang daerah itu telah berubah menjadi sebuah kabupaten
baru yaitu Kabupaten Tana Tidung.
Nama desa itu adalah Sepala Dalung, Adi tinggal
Tepatnya di kampung Selor baru, RT. 05, Kecamatan Sesayap Hilir. Di tempat Adi,
penduduknya hampir semuanya berprofesi sebagai petani. Selain pekerjaan tani,
ada juga sebagian yang bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan perkebunan
kelapa sawit. Nama perusahaannya yaitu PT. Teknik Utama Mandiri. Perusahaan ini
baru berdiri kurang lebih tiga tahun
yang lalu, setelah terbentuknya kabupaten Tana Tidung. Selain itu kakak Adi
yang kedua juga bekerja di perusahaan itu sebagai tenaga kerja tetap. Kakaknya
yang pertama Alhamdulillah sudah memiliki usaha sendiri, sedangkan kakaknya
yang ketiga masih berada di Negara tetangga. Bekerja sebagai tenaga kerja
Indonesia, dan ayahnya bekerja sebagai sebagai seorang petani di kebunnya
sendiri. Dan ibunya sekarang Alhamdulillah sudah memiliki usaha kecil yaitu
membuka ruko di rumah mereka.
Adi saat ini sedang menempuh pendidikan di sebuah
perguruan tinggi yang terletak di Universitas Borneo Tarakan, tepatnya di Kota
Tarakan. Dia melanjutkan kuliah di perguruan tinggi ini pada trahun 2010 sampai
hari ini. Namun apa yang di ceritakan ini adalah bagian kebahagian yang di
alami oleh Adi, tapi sebenarnya semua itu tidak sesuai dengan kenyataan sebelum
mereka menjadi keluar yang berkecukupan. Adi dan keluarganya masuk atau datang
di wilayah Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2002 yang lalu setelah Adi,
menyelesaikan sekolah Dasarnya di Sulawesi Selatan. Selain itu juga Adi dan
keluarganya dulu perna menjadi tenaga kerja Indonesia juga pada tahun 1994 sampai
dengan 2000. Dan pada tahun 2002 dia dan keluarganya memijakkan kaki di bumi
dayak ini(Kalimantan). Waktu itu daerah yang di tempati oleh Adi masih di bawah
kekuasaan kabupaten Bulongan sebelum pemekaran kabupaten yang baru.
Pada waktu itu, tepatnya pada tahun 2003 Adi,
melanjutkan sekolahnya ke bangku sekolah menengah pertama. Dimana pada saat itu
Adi, masuk ke SMP N 1 Sesayap Hilir.
Pada waktu itu sekolah ini adalah satu-satunya sekolah SMP yang ada di
Kecamatan Sesayap Hilir. Selama di SMP, Adi banyak mengalami permasalahan
Hidup, dimana pada waktu itu orang tua dan kakak adi baru membuka lahan untuk berkebun,
dan tambah lagi pada masa itu sumber penghasilan di daerah tempat tinggalnya
bergantung pada sumber hasil pertanian dan hasil membelah kayu di hutan.
Semenjak kecil Adi senang membantu orang taunya. Ketika
masih duduk di SMP Adi, selalu berusaha belajar begitu baik, karena dia satu-satunya
harapan keluarganya yang tertinggal setelah semua saudaranya memiliki keluarga
sendiri, oleh karena itu hanya dialah yang menjaga kedua orang tuanya pada saat
itu. Setelah lulus SMP, Adi melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah
Atas(SMA). Ketika berada di SMA, Adi semakin giat belajar, sehingga dengan
usahanya itu, dia memperolah juara pertama di kelasnya. Karena Adi anak yang
rajin dan berprestasi akhirnya dia mendapat Beasiswa dari sekolahnya. Selama di
SMA Adi, mempertahankan prestasinya sehingga dia lulus. Setelah lulus Adi, ingin melanjutkan
pendidkan keperguruan tinggi, pada saat itu, apa akan daya, pada waktu itu,
keluarga Adi mengalami krisis keuangan, sehingga Adei harus menunda niatnya
untuk melamjutkan pendidikannya ke Perguruan tinggi. Ayahnya Adi berkata”tahun
ini kamu tunda saja dulu, ya. Tahun depan saja baru kamu lanjutkan, bapak
janji, bisakan?”. Adi hanya terdiam pada saat itu, dan pada malam hari, Adi
menghampiri Ayahnya. “ Ayah, aku sudah memutuskan, aku akan kuliah tahun depan
saja, setelah aku pikir-pikir, apa yang ayah katakana tadi siang itu benar
juga”. (tersenyum).
Setelah malam itu adi pun pergi mencari pekerjaan di
sebuah perusahaan yang terletak di kabupaten Bulungan, nama tempat itu, desa
Sekatak. Di sana ada sebuah perusahaan kayu kertas yang maish membutuhkan
tenaga. Setelah memasukkan lamaran pekerjaan, akhirnya Adi diterima bekerja di
PT. Adindo Hutani Lestari. Semasa bekerja disana Adi, bekerja dengan semua
kemampuan yang dia miliki. Sehingga dia selalu mendapat pujian dan gaji
tambahan dari perusahaan karena prestasi yang di raihnya di tempat dia bekerja.
Dan setelah bekerja selama setahun. Adi pun berhenti bekerja, karena dia ingin
melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, selain itu, adi juga sudah
mempunyai uang yang cukup untuk melanjutkan pendidikan.
Setelah memberi tahu kedua orang tuanya kalau dia
ingin kuliah, besok harinya Adi pun menuju kota Tarakan, untuk mendaftar di
Universitas Borneo Tarakan, setelah itu dia pun mengikuti tes, daan akhirnya di
terima di Universitas Borneo Tarakan. Setelah itu Adi pun, melanjutkan
pendidikannya sampai hari ini.
Amanat
:
Dari cerita tersebut menceritakan tentang semangat
seorang anak yang pantang menyerah menghadapi kehidupan, selain itu juga,
cerita ini memberikan pelajaran tugas sebagai seorang anak yang harus selalu
patuh dan menghormati orang tuannya. Dan selalu rajin dalam menuntut ilmu. Jadi
kita sebagai seorang anak yang baik patuhlah kepada kedua orang tua, dan
rajinlah menuntut ilmu agar kita dapat mencapai cita- cita yang kita harapakan.
Sekian.
Penulis : Muhammad Azni
Tarakan, 22
Maret 2013